
Tidak pernah mudah menjadi orang tua, walaupun itu sangat menyenangkan. Apalagi untuk ibu-ibu yang sepanjang hari bersama mereka.
Pengendalian diri dan tutur kata rasanya terus menerus diuji, sepanjang malaikat-malaikat kecil kita terjaga.
Bukan hal yang mudah, dan seringkali kita lepas kendali. Manusiawi memang, tapi beberapa saat setelah itu kemungkinan besar kita akan menyesalinya.
" Anak adalah apa yang diperlihatkan orangtuanya " ungkapan itu sering saya dengar dari almarhum ibu saya, dan itu yang saya alami saat ini .... terlebih setelah dua jagoan saya semakin pandai berinteraksi.
Saat mereka belum lancar berbicara, mereka sudah mulai menirukan apa yang biasa kita lakukan. Lucu sekali melihat jagoan kecil itu merengut seperti saya, mengerutkan dahi seperti bapaknya, atau bagaimana caranya memegang barang-barang tertentu.
Kemudian mereka mulai bisa menirukan intonasi suara saya saat sedang senang, malas atau bahkan marah.
Setelah itu mereka mulai lancar berbicara ... dan semakin banyak yang mereka tirukan dari saya, suami maupun orang-orang disekitarnya. Pengucapan kata-kata tertentu, aksen dan gaya bicara di'bajak' habis oleh mereka.
Sang kakak sudah bisa memarahi adiknya, sama dengan apa yang biasa saya lakukan saat saya memarahinya. Si adik sudah bisa menirukan dialog di film kartun kesukaannya. Bahkan mereka sudah bisa berdialog dengan 'gaya tertentu'
Untuk saat-saat tertentu hal itu bisa jadi lucu dan menggemaskan .... Tapi, sering saya berpikir bagaimana kalau contoh yang tidak bagus yang lebih sering diikutinya ( karena lebih sering dilihatnya) ?
Huffff .... bisakah saya melindungi mereka dari contoh-contoh yang tidak baik ....? Tidak semudah itu, mengingat mereka sudah berinteraksi dengan lingkungan sekitar diluar rumah. Dan bukankah yang lebih sering mereka lihat adalah SAYA, ibunya ...???
Sekali lagi nasehat almarhum ibu saya menggelayut dalam pikiran saya. Ternyata memang tidak mudah menjadi orangtua, walaupun hukumnya wajib kita berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka, termasuk berusaha menjaga sikap dan tutur kata.
Jarene mbah "Like father like son" hhehehe
BalasHapusYang penting sudah melakukan yang terbaik sebagai orangtua.
BalasHapusTidak ada jaminan, anak dari ulama akan menjadi ulama dan anak dari bajingan akan menjadi bajingan karena mereka sudah mempunyai garis sendiri-sendiri yang merupakan hak perogatif Allah swt.... Jadi kemabali lagi yang penting kita sudah memberinya anak-anak kita bekal terbaik... amin.
Tulisan yang mengingatkan... trims ya :)