Saya mau berbagi cerita saat saya sedang tidak enak badan, sedangkan waktu itu saya hanya bertiga dengan 2 jagoan kecil di rumah. Maag yang menyerang membuat saya kesakitan luar biasa waktu itu. Setelah memastikan ruang tengah aman, dan semua pintu terkunci, saya biarkan dua jagoan kecil saya bermain sendiri, sementara saya berbaring di kamar menahan sakit.
Dan Subhanallah .... dua jagoan kecil saya masuk. Si kakak membawa segelas air putih serta obat penurun panasnya dan mengulurkannya pada saya ," Minum bu ... biar sakit perutnya sembuh." ujarnya ," seperti mas waktu sakit panas kemaren."
Sementara si adek menghampiri saya dan bertanya dengan bahasa planet-nya ( waktu itu dia masih cadel) ," Mana yang sakit, bu ?"
Saya tunjukkan bagian perut, dan huff dia meniupnya ," Udah sembuh." ujarnya persis seperti yang sering saya dan suami lakukan ketika dia luka kecil akibat terjatuh.

Tak terasa air mata saya mengalir .... dan kali ini bukan karena sakit. Segelas air putih dan tiupan kedua jagoan saya sudah menghilangkan rasa sakit itu. Segelas air putih penuh ketulusan dan tiupan ringan dengan sapuan kasih sayang menjadi obat yang sangat mujarab.
Seringkali kita tidak menyadari, anak-anak memiliki empati yang jauh lebih baik daripada kita, empati yang didasarkan pada ketulusan dan kebersihan hati. Ketulusan dan kebersihan hati itu pula yang mendorong mereka mampu melakukan hal yang tidak terpikirkan oleh kita, seperti mereka merawat kita saat sakit ( waktu itu mereka berusia 3 dan 1,5 tahun ).
Memang hanyatindakan kecil .... tapi saya yakin, buat para orang tua .... perhatian, ketulusan dan kasih sayang anak-anak merupakan obat yang mujarab dalam menghadapi apapun.